Sabtu, 31 Januari 2009

Sistem Informasi Manajemen Aset Daerah

Mengatasi “Rabun Dekat” Aset Daerah

Aset daerah yang merupakan tanggung jawab Kepala Daerah, hingga saat ini belum terkelola dengan efektif, efisien dan profitable, bahkan yang sudah jelas terlihat prospeknya belum ditangani dengan pasti sehingga nilai aset daerah dipandang ringan oleh pihak-pihak yang ingin memanfaatkannya. Hal ini akan menimbulkan masalah dalam penyalahgunaan aset daerah yang seharusnya dapat dicegah bila dilakukan peningkatan Sistem Informasi Manajemen Aset Daerah sejak dini. Teknologi informasi yang dibutuhkan untuk mengelola aset daerah cukup dengan biaya yang jauh lebih murah dibandingkan nilai kerugian yang sangat besar akibat kelalaian dalam pengelolaan aset daerah.
Untuk manajemen aset di masa mendatang dilakukan dalam lima tahapan, yaitu :
1. Tahap Inventarisasi Aset, mencakup proses pendataan, kodefikasi (labelling), pengelompokan dan pembukuan. Kegiatan-kegiatan tersebut dibagi dalam 2 (dua) bagian, yaitu :
a. Inventarisasi Fisik, yang meliputi aspek identitas fisik (bentuk, luas, lokasi, volume)
b. Inventarisasi Yuridis/Legal, yang meliputi informasi kepemilikan dan legalitas.
2. Tahap legal audit, yang mencakup inventarisasi status penguasaan aset, sistem dan prosedur penguasaan atau pengalihan aset, serta identifikasi dan pencarian solusi serta strategi atas permasalahan legal.
3. Tahap penilaian aset, bertujuan untuk mengetahui nilai kekayaan dan menetapkan nilai aset bila dijual.
4. Tahap optimalisasi aset, dilakukan dengan mengidentifikasi dan mengklasifikasikan aset berdasarkan potensinya, sehingga ditemukan aset-aset yang dapat dimanfaatkan dalam pengelolaan sektor-sektor unggulan yang dapat mengembangkan ekonomi nasional.
5. Tahap pengembangan Sistem Informasi Manajemen Aset, yang menjadi wahana bagi pengawasan dan pengendalian aset yang lebih transparan.
Pengelolaan aset yang baik dilakukan dengan meminimalkan biaya kepemilikan, memaksimalkan ketersediaan aset, dan memaksimalkan penggunaan aset. Pengelolaan aset daerah mengacu kepada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 tahun 2007, dimana prinsip dasar pemanfaatan barang daerah telah disesuaikan dengan pengelolaan aset yang baik. Optimalisasi pemanfaatan aset daerah akan meningkatkan daya guna dan hasil guna aset daerah dengan mengadakan sewa, pinjam pakai, kerjasama pemanfaatan, bangun serah guna, bangun guna serah sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan daerah.
Berdasarkan masalah-masalah yang terjadi selama ini, maka dapat dilakukan evaluasi pemanfaatan aset saat ini secara detail (existing use) yang mencakup besarnya sewa, tingkat produksi, harga barang, dan parameter lainnya, serta mengevaluasi perbandingan pendapatan dari aset (return of asset), sehingga dapat diambil tindakan tegas dan langkah strategis ke depan.

Selasa, 27 Januari 2009

Tugas / Project Model

1. Pada hakekatnya, hampir semua aktivitas dapat kita gambarkan dalam bentuk DFD. Untuk itu buatlah sebuah DFD yang menyangkut aktivitas anda sekolah di D-4 MA. Tuliskan setiap asumsi yang anda gunakan.
2. Pimpinan Anda pada Unit “X” ingin mendapatkan laporan Proyek “Y” setiap akhir bulan. Pandanglah sistem tersebut sebagai elemen lingkungan. Anda diminta membuat Diagram Kontek (DFD Level 0, dan Level n). Data-data dapat anda kembangkan dengan menggunakan asumsi. Harap dituliskan pada catatan tersendiri asumsi yang digunakan.
3. Carilah pada buku-buku sebuah Model Matematika. Buat rumusnya dan berikan simulasi (Contoh penggunaan dengan menggunakan Microsoft Office Excel).
4. Sebuah Pemda merencanakan membangun pasar bekerja sama dengan pihak swasta, sistem BT (Bangun Transfer). Buatlah DFD mulai dari Studi Kelayakan sampai pasar tersebut siap dijual ke konsumen. Untuk mempermudah pengerjaan, tulis setiap asumsi yang digunakan.

( Catatan: Jawaban No. 2 dan 3 dipresentasikan di depan kelas. )

Jawaban Soal 1 :
DFD Level 0
Sistem Program Tugas Belajar di Program Studi D-4 Manajemen Aset

DFD Level 1
Sistem Program Tugas Belajar di Program Studi D-4 Manajemen Aset

ASUMSI PADA LEVEL 1

Karyasiswa PUSBIKTEK Program Studi Manajemen Aset yang dinyatakan lulus secara administrasi dan uji kompetensi untuk mengikuti Program Tugas Belajar kerjasama Pusbiktek dan Politeknik Negeri Bandung (POLBAN) melaksanakan Pendaftaran Ulang yang diselenggarakan di PUSBIKTEK. Setelah Pendaftaran Ulang, Pusbiktek mulai dengan pembekalan bagi karyasiswa melalui kegiatan Student Support System. Kemudian dari pihak Polban memberi pembekalan yang bersifat akademis, untuk penyesuaian bagi karyasiswa terhadap materi-materi kuliah Manajemen Aset. Setelah matrikulasi berakhir, maka terjadi Serah Terima Karyasiswa ke POLBAN, untuk dididik sesuai dengan prosedur perkuliahan Program Studi D-4 Manajemen Aset. Diperlukan masa kuliah 3 Semester untuk Program Studi D-4 Manajemen Aset, dimana data-data nilai karyasiswa pada setiap semester diinput ke POLBAN. Di Semester III, karyasiswa wajib menyusun Tugas Akhir dan nilai Tugas Akhir itu juga diinput ke POLBAN. Data-data nilai Semester I, II, III termasuk nilai Tugas Akhir direkapitulasi kedalam bentuk Transkrip Nilai dan atas pertimbangan nilai-nilai tersebut maka POLBAN mengeluarkan Ijazah bagi karyasiswa. Ijazah dan Transkrip Nilai diterima oleh karyasiswa sebagai bukti telah menyelesaikan Program Studi D-4 Manajemen Aset.

Jawaban Soal 2 :
DFD Level 0
Sistem Informasi Laporan Bulanan Proyek ”Y” Kepada Pimpinan Unit ”X”

DFD Level 1
Sistem Informasi Laporan Bulanan Proyek ”Y” Kepada Pimpinan Unit ”X”

ASUMSI PADA LEVEL 1

Pimpinan Unit “X” meminta Pengawas Unit “X” agar bisa mengusahakan Laporan Bulanan di setiap akhir bulan pada Proyek “Y”. Pengawas Unit “X” meminta Pengawas Proyek “Y” untuk menyampaikan Laporan Pengawasan Proyek “Y” sebelum akhir bulan. Bila laporan tersebut telah diterima dalam jangka waktu yang diinginkan, maka Pengawas Unit “X” akan memeriksa terlebih dahulu kelengkapan Laporan Bulanan tersebut. Setelah itu, barulah Laporan Bulanan Proyek “Y” diserahkan kepada Pimpinan Unit “X”.

Jawaban Soal 3 :
Kelayakan Ekonomi
Kelayakan ekonomi berhubungan dengan Return On Investment yaitu berapa lama biaya investasi dapat kembali. Pada suatu proyek yang besar biasanya lebih ditekankan kepada kelayakan ekonomi karena umumnya berhubungan dengan biaya yang jumlahnya besar.
Untuk menganalisis kelayakan ekonomi digunakan kalkulasi yang dinamakan Cost Benefit Analysis (Analisa Biaya dan Manfaat).
Tujuan dari analisa biaya dan manfaat ini adalah memberikan gambaran kepada user apakah manfaat yang diperoleh dari sistem baru “lebih besar” dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan.
Metode kuantitatif yang dapat digunakan adalah :
1. Analisa Payback (Payback Period).
2. Analisa Net Present Value (NPV).

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI :
1. Analisa Payback Period
Jangka waktu yang diperlukan untuk membayar kembali biaya investasi yang telah dikeluarkan.

Proyek mampu membayar kembali investasi karena Keuntungan Bersih (kumulatif) pada Tahun ke-3 telah mencapai nilai (positif) 3.500.
Dengan demikian waktu pelunasan investasi tercapai pada Tahun ke-3.
Tepatnya, jangka waktu pelunasan adalah :

2. Analisa Net Present Value( NPV )
Present Value adalah nilai sekarang dari penerimaan (uang) yang akan didapat pada tahun mendatang.
Net Present Value merupakan selisih antara penerimaan dan pengeluaran per tahun.
Discount Rate merupakan bilangan yang digunakan untuk men-discount penerimaan yang akan didapat pada tahun mendatang menjadi nilai sekarang.
Discount Rate dapat dilihat dari tabel Discount Rate yang ditentukan oleh Tingkat Suku Bunga (i) dan Tahun (t).
Discount Rate pada tahun ke-5 dengan interest rate 10% adalah 0,621
Untuk menghitung Discount Rate ini dapat digunakan rumus :
d = 1/ ( 1+ i )t
Keterangan :
d = Discount Rate
i = Interest Rate
t = Tahun
NPV dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

Keterangan :
Bt = Benefit tahun ke-t
Ct = Cost tahun ke-t
i = Interest Rate yang ditentukan
t = Tahun
K0 = Investasi Awal Tahun ke - 0 ( sebelum proyek dimulai )
Kriteria :
NPV > 0 adalah Feasible
NPV = 0 adalah Indifferent
NPV < 0 adalah Unfeasible.

Karena NPV > 0, maka proyek feasible.
Jawaban Soal 4 :
DFD Level 0
Pembangunan Pasar Sistem Bangun Transfer

DFD Level 1
Pembangunan Pasar Sistem Bangun Transfer

ASUMSI PADA LEVEL 1
Pemda melakukan Studi Kelayakan mengenai seberapa besar minat konsumen bila nantinya dibangun pasar dan bagaimana prospek dari lokasi yang akan dibangun. Setelah itu dilakukan sosialisasi kepada masyarakat di sekitar lokasi yang akan dibangun. Pemda menjelaskan hasil Studi Kelayakan tersebut kepada investor yang akan bergabung dan menyiapkan Draft Kerjasama yang berisi ketentuan-ketentuan dan gambaran kegiatan Pembangunan Pasar untuk ditanggapi oleh pihak investor. Dengan kesepakatan antara pihak Pemda dan investor, maka dibuatlah Kontrak dan kesepakatan kerjasama. Bila tidak disepakati, maka akan dilakukan negosiasi lanjutan. Setelah kontrak kerjasama selesai dibuat, maka investor bisa memulai pekerjaan Pembangunan Pasar dan Pemda melakukan Pengendalian Mutu sesuai dengan standar konstruksi infrastruktur pemerintah. Setelah pekerjaan mencapai termin 100% dan Pemda telah membayar penuh anggaran proyek, maka dilakukan serah terima proyek antara pihak investor kepada Pemda. Selanjutnya, Pemda melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang berminat untuk menjadi konsumen pasar.

Senin, 26 Januari 2009

SIM Pemerintah Provinsi & Luar Negeri

Berikut ini ditampilkan Sistem Informasi Manajemen Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, diakses dari situs www.kalbar.go.id yang menampilkan pengembangan kebudayaan, pariwisata, dan infrastrukturnya.



Selanjutnya ditampilkan Sistem Informasi Manajemen Pemerintah Negara Malaysia, diakses dari situs www.gov.my yang menampilkan pengembangan pendidikan, ketenagakerjaan, keamanan dan keselamatan, hukum perundang-undangan, kesehatan, pariwisata.



Berikut ini adalah salah satu tampilan website yang memuat hal-hal berbau pornografi.